Oktober 29, 2018

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya

kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan

Huruf serif atau bisa disebut juga huruf berkait, adalah jenis huruf yang memiliki kait / detail garis tambahan pada setiap ujung goresannya (strokes). Dalam beberapa referensi tipografi, huruf serif sering disebut juga sebagai huruf Roman, mengacu pada sejarah yang pada mulanya bentuk huruf serif ini digunakan oleh bangsa Romawi.

Huruf serif pada mulanya sangat sering dan umum digunakan pada percetakan tradisional, dan mulai berkembang setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Menurut beberapa penelitian, bentuk huruf serif lebih sering digunakan dalam percetakan karena unsur kesinambungan (kontinuitas) yang dihasilkan dari garis kait (serif) pada setiap hurufnya. Namun seiring berkembangnya dunia digital, ternyata huruf serif ini memiliki efek yang berbading terbalik jika digunakan dalam bentuk tampilan digital dan layar komputer dengan resolusi rendah. Garis kait yang disebut serif ini, sering tampak hilang ataupun terlalu besar, sehingga mengganggu keterbacaannya (legibillity). (source: wikipedia.org)


Seiring dengan perkembangan, muncul juga bentuk-bentuk baru dari jenis huruf serif ini. Secara umum, huruf serif dapat dikelompokan menjadi 6 berdasarkan bentuknya, yaitu; Old style, Transitional, Neoclassical & Didone, Slab, Clarendon, dan Glyphic. Penjelasannya sebagai berikut:


1. Old style Serif (gaya lama)
Kategori ini mencakup tipe Roman versi awal, yang mulanya diciptakan antara akhir abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-18. Typeface lain yang didesain setelah jenis huruf ini, juga dicipatakan pada periode yang sama. Pada desainnya, sumbu dari lekuk garisnya akan lebih condong ke arah kiri, dengan demikian weight stress-nya akan berada disekitar 330° sampai 150°. Perbedaan pada ketebalan garis karakternya tidaklah dramatis, dan rangka hurufnya (hairline) akan cenderung berada di bagian yang tebal (heavy side). Serif old style hampir selalu memiliki desain bracket (berbentuk segitiga) pada bagian serifnya. Kepala serifnya sering berbentuk menyudut. Untuk beberapa versi, seperti pada desain Venetian old style, dapat kita dibedakan dari arah garis diagonal yang terdapat pada bentuk huruf "e" kecil, seperti gambar di bawah.

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya, kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan


2. Transitional Serif (transisi)
Seorang typographer bernama John Baskerville, memperkenalkan bentuk transitional serif pada pertengahan abad ke-18. Typeface ini wewakili transisi perubahan dari bentuk old style serif ke bentuk neoclassical design, menggabungkan karakteristik antara keduanya. Pengerjaan oleh Baskerville menggunakan kertas yang dikalendering dan metode percetakan yang telah diperbarui (yang keduanya dikembangkan oleh Barkerville sendiri) memungkinkan bentuk karakter dengan garis yang lebih tajam untuk diproduksi, dengan mempertahankan juga bentuk karakter yang halus. Walaupun bentuk sumbu garis yang melengkung lebih cenderung dimiliki oleh transitional design, namun umumnya garis karakter juga memiliki vertical stress. Garis tebal pada karakternya lebih terlihat menonjol, jika dibandingkan dengan old style serif. Bentuk serifnya masih bracket (menyerupai segitiga) dengan bentuk kepala serif yang miring. Seperti gambar di bawah.

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya, kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan


3. Neoclassical & Didone
Bentuk typeface ini diciptakan pada sekitar akhir abad ke-18, tidak lama setelah pendahulunya. Giambattista Bodoni adalah orang dibalik style ini. Pada saat pertama kali digunakan, typeface ini disebut dengan nama desain "classical". Walaupun demikian, telah jelas penggunaannya pada mesin cetak menunjukan bahwa tipe ini bukanlah pembaruan dari bentuk gaya classic, tetapi style ini benar-benar merupakan bentuk desain yang baru. Setelah hasil klasifikasi yang telah dilakukan, nama dari bentuk style ini berubah ke "modern". Sejak pertengahan abad ke-20, bentuk ini diklasifikasikan lagi ke bentuk neoclassical atau didone. Perbedaan garis tipis dan tebal dari karakternya terlihat sangat dramatis dan "ekstrim". Sumbu dari lekuk garisnya vertikal, dan memiliki sedikit bentuk bracket atau bahkan tidak sama sekali. Di banyak kasus, ujung garis pada style ini akan memiliki bentuk yang membulat, bukannya efek garis pulpen seperti pada pendahulunya. Bentuk ini diciptakan untuk kesan yang lebih sopan, namun dengan karakter huruf yang juga didesain dengan jelas. Perhatikan gambar di bawah.

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya, kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan


4. Slab Serif
Typeface slab serif telah menjadi populer penggunaannya dalam periklanan pada abad ke-19. Typeface ini memiliki garis serif yang tebal, dengan sedikit bentuk bracket atau tidak sama sekali. Umumnya, perbedaan garis tebal pada karakter ataupun hurufnya hampir tidak terlihat. Dengan kata lain, tebal garisnya terlihat sama dihampir seluruh bagian. Banyak dari para pembaca yang mengatakan bahwa bentuk dari slab serif hampir menyerupai bentuk sans serif.

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya, kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan


5. Clarendon Serif
Typeface yang dibuat setelah bentuk Clarendon Serif yang pertama dirilis pada pertengahan abad ke-19, juga masuk ke dalam kategori ini. Clarendon didesain tebal sebagai komposisi pada teks. Perbedaan pada kelebalan garisnya hanya sedikit, dengan ukuran panjang garis serif yang pendek sampai medium. Kemudian, banyak dari jenis ini yang dirilis dengan ukuran yang besar, yang diperuntukan sebagai display type. Perbedaan ketebalan garisnya menjadi semakin terlihat, dengan garis serif yang lebih panjang dari desain awalnya. Style ini juga lebih mudah untuk dibaca.

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya, kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan


6. Glyphic
Typeface yang termasuk dalam kategori ini lebih terlihat seperti kaligrafi, daripada tulisan tangan menggunakan pena. Perbedaan ketebalan garis pada umumnya sangat minimal, dengan sumbu dari garis lengkung yang berbentuk vertikal.  Ciri dari typeface ini adalah serifnya yang berbentuk segitiga, atau garis akhir pada huruf atau karakternya yang didesain melebar. Dalam beberapa sistem klasifikasi yang dilakukan, kategori ini dipisah lagi menjadi 2 kelompok, yaitu glyphic dan latin. Dimana latin akan memiliki garis serif dengan bentuk segitiga yang lebih tegas.

6 Klasifikasi Jenis Font Serif Berdasarkan Bentuknya, kelompokan, kelompok, huruf, kaligrafi, typography, tipografi, terbaik, macam, perbedaan

Baca juga :
author: Akira Asayami
reference: fonts.com