Sekarang ini penggunaan & peminat sepeda semakin meningkat, khususnya di daerah perkotaan. Banyak orang-orang yang mulai sadar lingkungan, kemudian beralih menggunakan transportasi yang bebas polusi. Salah satunya adalah sepeda. Mungkin beberapa dari kita baru saja ingin membeli salah satu kendaraan bebas polusi ini. Terdapat beberapa alasan yang mungkin mendorong kamu untuk membeli sepeda. Mungkin untuk sarana olahraga, menghemat bahan bakar, menjaga kelestarian lingkungan, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Namun jangan terlalu terburu-buru untuk membeli sepeda sebelum kamu mengetahui beberapa hal pokok yang akan menentukan sepeda apa yang paling tepat untuk kamu miliki. Karena terdapat beberapa jenis sepeda yang dibedakan berdasarkan fungsi dan penggunaannya. Kamu pastinya tidak mau dibilang 'norak' oleh teman-teman kamu karena menggunakan sepeda yang tidak sesuai dengan tempatnya. Ibarat menggunakan smartphone super canggih hanya untuk sms dan telefon, ataupun memaksa handphone jadul untuk membuka instagram.
Walaupun memiliki title '10 Jenis', tetapi di sini Akira akan membahas dan mengelompokan jenis Sepeda Gunung (MTB / Mountain Bike) berdasarkan:
>>> 6 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Penggunaan dan Fungsinya
>>> 4 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Suspensinya
Nantinya kamu dapat menggunakan informasi ini sebagai referensi sebelum kamu menentukan sepeda yang paling cocok dan layak untuk kamu beli. Karena jenis sepeda yang digunakan tidak pada tempatnya, akan menimbulkan kesan tidak nyaman pada penggunanya.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
6 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Fungsinya
1. Cross-Country (XC)
Sepeda jenis XC adalah jenis yang paling umum dan paling cocok digunakan untuk di daerah perkotaan maupun medan yang ringan sampai dengan medium (tergantung dari spesifikasi sepeda masing-masing). Sepeda ini umumnya hanya hadir dengan suspensi depan saja (jenis hardtail) ataupun tidak memiliki suspensi sama sekali. Jenis XC juga didesain untuk melaju dengan cepat di atas jalanan perkotaan. Mungkin kamu masih bisa dan nyaman membawa sepeda jenis ini melewati jalanan rusak, polisi tidur, tanjakan turunan, tapi jangan kamu membawa sepeda ini melewati medan yang berat, seperti contohnya jalanan yang penuh dengan bebatuan ataupun kamu ajak untuk downhill. Karena sepeda jenis XC sangat minim pada bagian suspensinya untuk layak berada di tempat yang extreme.
2. Trail
MTB jenis Trail adalah pengembangan dari jenis XC. Tetapi control dari sepeda jenis trail akan lebih nyaman digunakan walaupun melewati jelanan yang kasar dan medan yang lumayan berat, seperti tanjakan ataupun turunan. Sepeda MTB jenis trail masih bisa melaju dengan cepat di jalanan perkotaan, dan juga sudah mampu digunakan untuk lintas alam (tidak sampai medan yang sangat extreme). Bobot dari sepeda ini juga akan lebih berat dan lebih tahan banting daripada jenis XC. Suspensinya pun (umumnya) sudah menggunakan jenis full-suspension, dimana setiap getaran yang diterima akan diredam oleh suspensi yang berada bagian depan sepeda dan bagian tengah body sepeda.
3. Downhill
Sepeda jenis Downhill adalah salah satu jenis sepeda dengan bobot yang paling berat dibandingkan dengan jenis sepeda lainnya. Untuk sepeda Downhill, semua bagiannya dirancang untuk melaju dengan cepat menuruni lereng bukit. Semua bagian sepeda ini juga didesain sangat durable untuk menerima segala hentakan keras pada setiap bagian sepeda. Suspensinya sudah pasti menggunakan full-suspension. Untuk suspensi bagian depannya juga menggunakan suspensi yang didesain khusus untuk downhill (lebih tinggi dan lebih kuat menerima hentakan), sampai kursinya pun akan di atur agak naik, disesuaikan dengan posisi saat posisi sepeda melaju pada lereng bukit yang miring. Karena bobotnya terbilang berat, sepeda jenis ini bisanya tidak digunakan untuk menaiki bukit. Para pelaku downhill biasanya akan membawa sepeda mereka kepuncak yang tinggi menggunakan mobil ataupun kendaraan lain.
4. All Mountain (AM) / Enduro
Hampir mirip dengan jenis trail, tetapi jenis enduro ini lebih kuat untuk melewati medan yang lebih berat yang tidak layak dilakukan oleh sepeda MTB jenis trail. Terutaman untuk mendaki dan menuruni bukit yang terdapat banyak gundukan-gundukan tanah tinggi yang akan menyebabkan sepeda melompat naik dan turun. Jalanan penuh bebatuan juga akan terlibas habis oleh sepeda Enduro ini. Yang pasti body sepeda untuk jenis Enduro akan lebih berat, lebih kuat, dan didesain lebih panjang dari pada jenis Trail. Stang-nya juga akan lebih panjang daripada jenis sepeda yang lain, namun stem-nya akan dibuat lebih pendek, untuk meningkatkan control dan stabilitas pada saat sepeda berada dalam posisi extreme.
5. Free Ride (FR)
Jika kamu telah mengetahui bentuk sepeda MTB jenis Downhill, maka tidak akan sulit menggambarkan sepeda jenis FR. Karena bentuk dari jenis FR dan Downhill sangat mirip. Namun jenis FR didesain untuk melakukan berbagai macam manuver, lompatan tinggi, ataupun teknik lainnya. Jadi bobot/berat sepeda MTB jenis Free Ride akan lebih ringan dari pada jenis Downhill. Walaupun demikian, suspensi dan bodynya tetap didesain kuat untuk menerima berbagai guncangan maupun hentakan.
6. Dirt Jump (DJ)
Sepeda ini memiliki bentuk mirip dengan BMX namun berukuran lebih besar. Sepeda ini digunakan untuk melakukan berbagai macam lompatan extreme dan atraksi di udara. Jenis MTB ini berukuran lebih kecil jika dibandingan MTB jenis lain. Jadi sepeda ini tidak akan cocok untuk menempuh perjalanan jauh.
4 Jenis Sepeda Gunung (MTB) Berdasarkan Suspensinya
1. Hardtail
Pertama dan yang paling umum adalah MTB dengan model hardtail. Untuk MTB dengan model hardtail, hanya memiliki suspensi pada bagian depan sepeda, tepatnya pada fork. Karena suspensi hanya berada di bagian depan, dan meniggalkan bagian belakang tanpa suspensi apapun, maka model MTB ini disebut dengan hardtail. Hardtail banyak terdapat pada MTB jenis Cross-Country. Untuk para pemula sangat disanrankan untuk memilih sepeda dengan model hardtail, karena penggunaannya yang lebih leluasa.
2. Full Suspension
Untuk model full suspension atau biasa disebut full-sus, bisa langsung kita ketahui dengan melihat bagian tengah body sepeda. Untuk model full-sus akan terdapat suspensi pada bagian tengah body sepeda, yang akan berfungsi untuk meredam guncangan yang terjadi pada ban belakang. Bukan hanya suspensi pada bagian tengah, tetapi suspensi pada bagian depan juga wajib ada pada model MTB full-sus. Segala jenis sepeda yang akan digunakan untuk melintasi medan yang berat, wajib bersenjatakan suspensi penuh pada body sepeda-nya, jika ingin sensasi, kenyamanan, dan keamanan bersepeda yang lebih baik.
3. Softail
Walaupun memang ada tapi yang ini mungkin akan jarang kamu lihat. Model softail ditujukan untuk memredam getaran ban belakang, walaupun tidak kekuat suspensi yang berada ditengah body sepeda (full-sus). Karena suspensi pada softail benar-benar berada di bagian belakang, maka sensasi bumping yang akan dirasakan tidak akan sekuat bumping sepeda dengan full-sus. Sepeda model ini didesain untuk melaju dengan kecepatan tinggi pada jalanan dengan medan yang ringan sampai medium. Biasanya softail digunakan dibeberapa MTB jenis Cross-Country.
4. Rigid
Yang satu ini juga jarang digunakan untuk MTB. Tidak terdapat suspensi sama sekali pada sepeda model rigid. Jika dilihat dari bentuknya, sekilas akan mirip dengan model hardtail, namun fork depannya tidak memiliki suspensi. Biasanya model rigid akan digunakan pada MTB jenis XC kelas low-end. Namun kapan pun kamu mau, kamu bisa mengganti fork depan tanpa suspensi ini, menjadi fork yang memiliki suspensi. Maka kamu akan mendapatkan sepeda MTB hardtail. Sepeda ini akan sangat cocok digunakan pada jalanan lurus tanpa lubang. Jangan coba-coba memilih sepeda MTB model rigid jika kamu sering melewati jalanan rusak yang penuh lubang, ataupun melewati polisi tidur yang berserakan dimana-mana :)
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Pastikan kamu memilih sepeda MTB berdasarkan fungsinya ya.. Jangan hanya melihat bentuk dan harga. Akira sendiri browsing sana sini untuk mencari informasi sebelum membeli MTB. Dan akhirnya pilihan jatuh pada Pacific Tranzline 500 jenis hardtail, yang memang tidak digunakan untuk medan yang terlalu berat. Lumayanlah untuk kelas menengah. Mantaap hhehe..
references:
azkanaufal.com
improved by Akira