Desember 07, 2018

Apa Itu Penyakit Pyramiding Pada Kura-Kura Darat? Dan Apa Penyebabnya?


Kura-kura darat atau yang biasa disebut tortoise, memang termasuk hewan peliharaan yang mudah dalam perawatannya. Namun tetap saja hewan ini memiliki resiko penyakit. Apa lagi jika tortoise dipelihara dengan cara yang kurang baik. Dari beberapa penyakit yang dapat menjangkiti tortoise, pyramiding inilah yang paling umum terjadi pada tortoise yang dipelihara, terutama tortoise hasil budidaya, ternak, atau penangkaran.

Apa itu penyakit pyramiding pada tortoise?
Pyramiding adalah kondisi pada kura-kura darat (tortoise) dimana scute (sisik pada cangkangnya) tumbuh secara meninggi (vertikal) dalam masa tumbuhnya. Pertumbuhan cangkang seperti ini termasuk abnormal dan sangat jarang terjadi di alam liar. Namun kasus pyramiding sangat umum ditemukan pada tortoise hasil ternak atau budidaya.

Apa pyramiding berdampak serius pada kesehatan tortoise?
Sebenarnya pyramiding tidak berdampak serius pada kesehatan tortoise. Namun umumnya nafsu makan tortoise akan berkurang, yang hal ini sebenarnya juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pyramiding. Masalah lain yang mungkin timbul adalah sulitnya proses mating (reproduksi) jika pyramiding yang cukup ekstrim terjadi pada tortoise betina. Hal ini akan mempersulit tortoise jantan untuk naik ke atas tempurung sang betina.


Kapan pyramiding terjadi?
Waktu paling kritikal untuk terjadinya pyramiding adalah pada tahun pertama dan kedua, dari masa hidup tortoise. Dimana masa-masa ini adalah waktu pertumbuhan yang penting. Jika pyramiding ataupun gejalanya tidak muncul pada masa-masa ini, maka kemungkinan pyramiding muncul kedepannya akan berkurang drastis. Bahkan, dalam pemiliharaan yang tidak optimal sekali pun.

Apa scute yang sudah tumbuh meninggi dapat diperbaiki?
Sayangnya scute yang sudah tumbuh secara abnormal tidak dapat direstorasi atau diperbaiki. Maka menjaga kondisi tortoise agar tetap sehat, sangatlah penting.

pyramiding pada tortoise jenis pardalis

Apakah asupan protein berlebih pada makanan, menjadi faktor utama pyramiding?
Memang sudah menjadi hal yang umum, dimana asupan protein berlebih dituduh sebagai penyebab utama pyramiding. Perlu diperhatikan, protein akan membentuk asam amino yang penting bagi tortoise. Jadi jangan sampai diet yang diterapkan, menghilangkan sama sekali asupan protein. Hal ini malahan akan mengganggu keseimbangan gizi.

Faktor-faktor lain juga kerap disebut sebagai penyebab pyramiding, antaranya; rasio gizi, temperatur, akses sinar UVB yang natural, kandungan serat pada makanan, serta pemberian makanan yang berlebih. Namun pada kenyataannya, faktor-faktor tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan sebagai penyebab terjadinya pyramiding.

kasus pyramiding yang parah

Jadi, apa faktor utama penyebab pyramiding?
Makanan memang menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan kura-kura. Namun dalam kasus pyramiding, makanan bukanlah faktor utama. Yang paling berpengaruh besar adalah kelembaban (humidity). Penelitian di Universitas Veterinary Medicine, Austria, telah menyimpulkan bahwa faktor kelembaban menjadi hal terpenting dalam pertumbuhan cangkang dan scute bagi tortoise kecil.

Penelitian sebelumnya dilakukan dengan cara meletakan 2 kelompok kura-kura jenis red-foot ke dalam dua tempat yang berbeda. Kelompok pertama, di dalam box plastik dengan alas paper towel kering. Kelompok 2, di dalam box plastik dengan alas paper towel yang lembab. Keduanya box diletakan bersebelahan, dan tortoise diberi makanan yang sama. Dalam beberapa bulan, ternyata kelompok pertama yang diletakan di tempat yang kering, menunjukan gejala pyramiding pada scute yang ada di cangkangnya. Sedangkan kelompok kedua tumbuh normal, seperti pada tortoise yang umum ditemukan di alam liar.

Jika diperhatiakan juga. Kura-kura darat kecil yang baru menetas di alam liar, memang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersembunyi di tempat-tempat yang tertutup dan lembab. Mungkin ini yang menjadi alasan kasus pyramiding pada tortoise sangat jarang terjadi di alam liar, namun sering terjadi pada tortoise hasil ternak, budidaya, atau penangkaran. Mungkin dalam pemeliharaan, tortoise diletakan pada tempat yang selalu kering dengan kelembaban yang sangat rendah.


Bagaimana cara meningkatkan kelembaban pada kandang tortoise?
Seperti diketahui sebelumnya, substrat adalah salah satu hal penting yang "harus" ada di kandang atau tempat tortoise. Substrat ini adalah semacam serat-serat organik yang umumnya terbuat dari rumput kering, sabut kelapa kering, dan lain sebagainya, yang digunakan sebagai alas pada kandang tortoise. Namun ada juga substrat "basah" yang dapat kita manfaatkan sebagai media untuk meningkatkan dan menahan kelembaban. Substrat ini biasanya berupa lumut sphagnum atau lumut gambut, yang umum juga digunakan pada kandang binatang reptil lain, seperti ular dan kadal. Kelebihan menggunakan substrat jenis lumut ketimbang bahan lainnya (seperti kain, tisu, ataupun substrat kering yang dibasahi) adalah kemampuannya untuk menangkal pertumbuhan jamur, dan tidak berbahaya bagi tortoise jika termakan.

Buatkan semacam "lubang" atau rumah kecil atau sarang (biasa disebut juga "moisture chamber") di dalam kandang, untuk tortoise kecil atau yang baru menetas. Letakan substrat jenis lumut sebagai alas setebal 1 sampai 2 inchi di dalam sarang. Tempat yang memiliki kelembaban tinggi ini akan menjadi tempat bersembunyi untuk tortoise kecil yang kamu pelihara. Perlu diperhatikan juga untuk menjaga jarak antara substrat basah dan substrat kering, agar jamur tidak tumbuh pada substrat kering.

Substrat "basah" yang digunakan juga perlu periksa secara berkala. Jika dirasa kelembabannya sudah berkurang atau mulai mengering, kamu dapat menggantinya dengan substrat baru yang masih segar. Tenang saja, harganya relatif murah dan dapat dibeli di beberapa petshop yang ada.

Penutup
Air, suhu, sumber cahaya UVB, dan makanan dengan gizi seimbang tetap menjadi faktor penting dalam merawat tortoise agar mereka terhindar dari masalah kesehatan lainnya. Teknik pemeliharaan tortoise atau kura-kura darat yang ada saat ini, sudah mengalami peningkatan. Sehingga tortoise dapat memiliki kesempatan hidup dan kesehatan yang lebih baik. Teknik "moisture chamber" pun dapat menekan kasus pyramiding secara drastis. Namun tetap saja, tortoise hasil ternak atau budidaya yang memiliki postur dan bentuk yang "sempurna" sangatlah jarang ditemui. Jika pun ada, pasti harga jualnya akan menjadi lebih tinggi dari harga pasaran yang ada.

Artikel ini informatif? Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya di weakwings.blogspot.com.

Baca juga :
reference: reptilesmagazine.com
author: Akira Asayami