Oktober 08, 2018

Perbedaan 10 Format File Audio Yang Umum Digunakan, Mana Yang Terbaik?

perbandingan, beda, bedanya, flac, alac, pcm, wav, aiff, mp3, mp4, aac, ogg, wma, midi, suara, musik, lagu, terbaik
Format file apa yang paling baik digunakan untuk menyimpan jenis file suara/audio? Kebanyakan orang termasuk awam tentang hal ini. Mungkin hanya format MP3 saja yang mereka tahu sebagai format satu-satunya untuk jenis file audio.

Namun kenyataannya, terdapat banyak jenis format file audio yang masing-masingnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula. Contohnya saja FLAC, ALAC, PCM, WAV, AIFF, AAC, OGG dan WMA. Semua format ini memiliki kelebihan dan kekurangan-nya masing-masing, yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda.  Sebagai awal, perhatikan dulu chart 10 jenis format audio yang akan Akira bahas. Setelah itu kamu bisa mebaca keterangan lengkapnya di bawah.

  
10 Audio File Format Chart

Baca juga:

1. Free Lossless Audio Codec / FLAC (.flac)

Tipe :
Lossless
Compressed :
Yes

FLAC menjadi salah satu format audio lossless paling populer semenjak diperkenalkan dan dapat digunakan mulai tahun 2001. Kelebihan dari format FLAC adalah kemampuan pengkompresan ukuran file hingga 60%, tanpa menghilangkan detail data sedikitpun. Bagusnya lagi, FLAC termasuk format audio yang open source, sehingga bebas royalti alias gratis untuk digunakan siapapun, untuk apapun. Sehingga kita tidak perlu takut terkena masalah hak cipta (copyright).

Format audio FLAC sudah support di hampir semua software dan perangkat (device) yang ada sampai saat ini. Dan, format audio ini merupakan alternatif dari penggunaan format MP3 pada CD audio. Dengannya, kita mendapatkan kualitas audio raw tanpa compress, namun dengan setengah ukuran saja.


2. Apple Lossess Audio Codec / ALAC (.alac)

Tipe :
Lossless
Compressed :
Yes

ALAC atau yang biasa dikenal juga Apple Lossless, diciptakan dan diluncurkan pada tahun 2004 sebagai format file audio dengan hak milik (bukan open source). Namun pada akhirnya, format file audio ALAC menjadi format file audio yang open source dan bebas royalti sejak tahun 2011. ALAC termasuk format audio yang bagus untuk digunakan, disamping kemampuan compress-nya masih kalah jika dibandingkan format file audio FLAC.

Sepertinya para pengguna Apple tidak memiliki pilihan antara format ALAC atau FLAC. Karena iTunes dan iOS secara bawaan mendukung format ALAC tetapi tidak mendukung format FLAC.


3. Pulse-Code Modulation / PCM (.pcm)

Tipe :
Lossless
Compressed :
No

Format PCM dapat digambarkan sebagai representasi digital dari sinyal audio analog mentah (raw). Suara analog ada dalam bentuk gelombang (waveform). Dan untuk mengubah gelombang suara menjadi data digital, suara harus diambil sampelnya dan direkam dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, format file audio ini memiliki sampling rate (seberapa sering sampel dibuat) dan bit depth (seberapa banyak bit yang digunakan untuk mewakili setiap sampel). Tidak ada proses kompresi. Perekaman digital ini akan menghasilkan suara yang hampir mendekati suara aslinya.

PCM adalah format audio yang umum digunakan pada CD ataupun DVD. Ada juga subtipe dari format PCM yaitu Linear Pulse-Code Modulation, dimana sampel akan diambil dalam interval linear. LPCM adalah bentuk paling umum dan hampir selalu digunakan dalam format PCM. Walaupun LPCM hanya subtipe dari PCM, namun keduanya sering dianggap sama (LPCM sering disebut PCM saja).


4. Waveform Audio File / WAV (.wav)

Tipe :
Lossless
Compressed :
Yes/No

Dulunya WAV sering disebut juga Audio for Windows. Namun saat ini sudah tidak demikian. Format WAV adalah standar yang diciptakan oleh perusahaan Microsoft dan IBM pada tahun 1991. Banyak orang berasumsi bahwa format WAV adalah file audio tanpa compress, tetapi ternyata itu tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya WAV hanyalah berfungsi sebagai wadah dari beberapa format file audio untuk Windows. Yang artinya WAV juga dapat berisi audio yang telah di-compress, walaupun hal ini sangat amat jarang dilakukan.

Hampir semua file audio WAV akan berisi audio yang tidak di-compress dalam bentuk format PCM. WAV hanya akan berfungsi sebagai wadah untuk encoding PCM, yang akan membuat file audio menjadi lebih sesuai untuk digunakan di sistem Windows. Perlu diketahui, sistem Mac juga bisa digunakan untuk membuka file WAV tanpa kendala.


5. Audio Interchange File Format / AIFF (.aif .aifc or .aiff)

Tipe :
Lossless
Compressed :
Yes/No

Seperti halnya format WAV yang diciptakan oleh Microsoft dan IBM untuk sistem Windows, AIFF adalah format yang diciptakan oleh Apple untuk sistem Mac pada tahun 1988. Seperti halnya WAV, file AIFF juga dapat berisi beberapa jenis audio. Contohnya versi compress-nya yang disebut AIFF-C dan versi lain yang disebut Apple Loops yang digunakan oleh GarageBand dan Logic Audio. Mereka menggunakan ekstensi AIFF yang sama.

Hampir semua file audio AIFF akan berisi audio yang tidak di-compress dalam bentuk format PCM. AIFF hanya akan berfungsi sebagai wadah untuk encoding PCM, yang akan membuat file audio menjadi lebih sesuai untuk digunakan di sistem Mac. Perlu diketahui, sistem Windows juga bisa digunakan untuk membuka file AIFF tanpa kendala.


6. MPEG-1 Audio Layer 3 / MP3 (.mp3)

Tipe :
Lossy
Compressed :
Yes

Format file audio MP3 diluncurkan pada tahun 1993 yang langsung pada saat itu meledak popularitasnya, sampai-sampai MP3 menjadi format audio yang terpopuler di dunia untuk file musik (sampai saat ini). Itulah alasan diciptakannya produk "MP3 player", dan bukan "OGG player" atau yang lainnya. Target utama format MP3 adalah untuk memotong semua detail data audio yang ada di atas batas pendengaran orang-orang pada umumnya, juga mengurangi kualitas suara namun dengan syarat tidak mudah terdeteksi melalui pendengaran, dan juga meng-compress semua data audio se-efisien mungkin.

Di seluruh device yang mendukung pemutaran audio sampai saat ini, bisa dipastikan dapat membaca file MP3. Apapun itu. Dari PC, perangkat Mac, android, iPhone, Smart TV dan seterusnya. Jika kamu membutuhkan format yang universal (dapat atau diperlukan di banyak device yang berbeda) maka format MP3 adalah pilihan yang baik. Catatan tambahan; MP3 berbeda sama sekali dengan MP4, walaupun memiliki nama yang hampir mirip.


7. Advanced Audio Coding / AAC (.acc)

Tipe :
Lossy
Compressed :
Yes

Format file audio AAC diciptakan pada tahun 1997 sebagai penerus dari format MP3. Walaupun popularitas dari format ACC belum bisa menggantikan MP3 sebagai format untuk rekaman dan format file untuk musik sehari-hari. Algoritma kompresi yang digunakan ACC jauh lebih baik dan lebih canggih dibandingkan dengan MP3.  Jika kita membandingkan hasil rekaman dengan format MP3 dan ACC yang memiliki bitrate yang sama, maka format audio ACC akan memiliki kualitas suara yang lebih baik.

Walaupun MP3 adalah format file audio yang paling populer digunakan sampai saat ini, kenyataannya format ACC juga sudah banyak digunakan. Faktanya, pada saat ini format audio ACC menjadi metode standar dalam kompresi audio yang digunakan oleh Youtube, android, iOS, iTunes, console Nintendo terbaru dan juga console PlayStation terbaru.


8. OGG (.ogg)

Tipe :
Lossy
Compressed :
Yes

Nama OGG tidak memiliki kepanjangan apapun. Bahkan sebenarnya, OGG bukanlah sebuah format kompresi. OGG adalah sebuah wadah multimedia yang dapat memuat semua jenis format kompresi lain, namun umumnya OGG digunakan untuk menyimpan jenis file Vorbis. Karenanya, file audio ini juga sering disebut OGG Vorbis.

Vorbis diluncurkan pertama kali pada tahun 2000, yang kemudian popularitasnya terus berkembang karena dua hal utama. Pertama, karena OGG itu open source. Kedua, dalam beberapa hal, file OGG jauh lebih baik dari pada format audio lossy lainnya. Contohnya saja perbandingan ukuran file yang lebih kecil untuk dua file dengan kualitas audio yang sama.


9. Windows Media Audio / WMA (.wma)

Tipe :
Lossy
Compressed :
Yes

Format WMA diluncurkan pada tahun 1999. Kemudian format ini mengalami beberapa kali perubahan, namun dengan tetap menjaga dan menggunakan nama ekstensi yang sama, WMA. Seperti yang sudah kamu duga, WMA adalah format file audio buatan Microsoft. Tidak berbeda dengan AAC dan OGG, format WMA dibuat dengan tujuan mengatasi beberapa kekurangan dari format MP3 dalam metode compress-nya. Maka dari itu, WMA, AAC dan OGG memiliki kemiripan dalam metode kompresinya. Bisa disimpulkan juga, secara objektif, format WMA masih lebih baik dari pada MP3.

Namun, karena WMA memiliki hak cipta, maka tidak banyak device dan platform yang mendukung format ini. WMA juga tidak menawarkan kelebihan di atas AAC dan OGG. Jadi, dibanyak kasus, saat format MP3 dinilai tidak cukup baik, maka praktisnya kamu dapat memilih antara AAC atau OGG saja.


10. Musical Instrument Digital Interface / MIDI (.midi)

Tipe :
-
Compressed :
-

Terakhir, hanya untuk info tambahan. MIDI adalah file audio yang umum digunakan untuk computer keyboard (music) ataupun peralatan musik lainnya yang berbasis komputer. Tidak seperti file audio yang umumnya ada hanya untuk diputar, MIDI memiliki beberapa data lain di dalamnya, seperti music note, pitch bend, key velocity, dan lain sebagainya yang akan dipergunakan oleh komposer musik.


Jadi, format audio apa yang akan kamu gunakan?
  • Jika kamu merekam dan mengedit audio mentah (raw), maka gunakan format yang tidak menggunakan metode compress. Sehingga kualitas audio tetap terjaga saat melalui proses edit dan saat audio di-export atau di-convert ke dalam format lain.

  • Jika kamu ingin mendengarkan musik yang mendekati kualitas audio aslinya, maka pilihlah format audio yang menggunakan metode lossess compression. Itulah karenanya para audiophile selalu memilih album FLAC daripada album MP3. Sebagai catatan, kamu akan membutuhkan ruang lebih di storage.

  • Jika kamu tidak bermasalah dengan kualitas musik yang "Cukup Baik", jika ada file audio tidak memiliki musik di dalamnya, jika kamu memerlukan ruang lebih pada disk atau storage, maka format audio yang lossy menjadi piihan yang baik. Toh, kebanyakan orang umumnya tidak dapat membedakan antara kualitas audio yang lossy dan lossess secara langsung menggunakan pendengaran mereka.
Diluar itu semua, perlu diingat juga bahwa kualitas audio juga akan berpengaruh pada output device yang digunakan. Dengan kata lain, untuk mendapatkan kualitas audio terbaik, diperlukan file audio yang berkualitas tinggi, dan juga speaker ataupun headphone dengan kualitas yang juga tinggi. Karena semua saling terkait. Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di weakwings.blogspot.com ya.. Ciao..  :)

author & translator: Akira Asayami
reference: toptenreviews.com & makeuseof.com
  

4 Comments