Soket Listrik
Kamu menyadarinya pertama kali saat pacarmu datang untuk membantu membersihkan apartemenmu yang berantakan. Kamu tidak mahir untuk berbenah, jadi terkadang apartemenmu menjadi penuh dengan sampah. Kamu bukanlah seorang penimbun, kamu bisa saja membersihkannya, tapi kamu tidak melakukannya karena rasa malasmu.
Karena itu, pacarmu kadang akan datang membantu membersihkan kamar. Hari itu adalah hari yang sama dan seperti biasanya dia datang. Kamu dan pacarmu saling membelakangi dan mulai membersihkan kamar dari sisi berbeda. Saat pacarmu menemukan buku atau apapun yang dianggap bukan sampah, kamu yang akan menentukan apakah masih membutuhkannya.
Kalau sudah tidak dibutuhkan, kamu segera membuangnya. Ruanganmu mulai terlihat bersih, tiba-tiba pacarmu menunjuk sesuatu. Pacarmu terlihat membungkukkan badan di depan sebuah soket listrik. Kamu tidak yakin apa yang sedang dia lihat, tapi kemudian kamu menyadarinya. Untaian rambut hitam munjulur dari soket itu. Kamu yang memperhatikan gulungan rambut itu merasa kebingungan.
Kalian berdua saling menatap curiga. Pacarmu tahu kalau rambutmu tidak sepanjang itu. Kamu juga ingat betul kalau teman-temanmu punya rambut yang lebih pendek dari rambutmu. Raut muka pacarmu mulai terasa seperti tidak tenang dan kamu memutuskan untuk menarik untaian rambut itu. Kamu merasakan untaian rambut itu tegang sesaat sebelum putus, rasanya seperti menariknya dari kepala seseorang.
Sensasinya membuat kamu merasa tidak nyaman. Sontak kamu segera membuang benda itu ke lantai tanpa berpikir. Kamu mulai membungkuk di lantai dan mencoba melihat soket itu, tapi kamu tidak dapat melihat apapun selain lubang kecil yang gelap. Tepat setelah berbenah, kalian berdua pergi berkencan ke sebuah karaoke dan mulai minum sampai mabuk.
Kamu sudah melupakan soal untaian rambut yang keluar dari soket itu. Saat sampai di rumah, kamu pingsan dan tidur dengan lelap. Saat mata terbuka, kamu baru menyadari kalau terlambat naik kereta pagi. Kamu yang sedang bergegas dan terburu-buru untuk ikut kelas, mengambil tasmu di lantai. Saat mengangkatnya, pandangan kamu pun tertuju pada soket itu.
Dari salah satu lubang soket, untaian rambut panjang hitam menjuntai hingga ke lantai. Rambut yang sama seperti yang pacarmu temukan kemarin. Pasti untaian rambut itu berasal dari orang yang sama. Benda itu membuatmu risih, seperti sedang mengejekmu. Kamu mulai berpikir dan semakin dibayangkan semakin memuakkan. Kamu mencoba mencabutnya dan seketika terhenyak.
Tanganmu kembali merasakan sensasi yang seperti sudah mencabutnya dari kepala seseorang. Kamu mengumpat dan mencoba menghentikan kegilaan itu dengan mencolokkan sebuah radio tua untuk memblokir untaian rambut lain keluar dari lubang soket itu. Radio yang cukup besar itu mampu mengalihkan pandanganmu dari soket, perlahan kamu mulai lupa soal untaian rambut itu.
Sudah lewat satu bulan sejak terakhir kamu berbenah. Apartemenmu perlahan mulai kotor lagi dan harus dibersihkan. Saat kamu sadar kalau tumpukan komik sudah menumpuk, kamu memutuskan untuk menghubungi pacarmu besok dan minta bantuannya. Saat tengah malam, kamu terbangun karena suara benda jatuh di keheningan apartemenmu.
Kamu menyalakan lampu dan melihat sekitar untuk mencari sumber suara itu. Suara itu berasal dari radiomu, lebih tepatnya pada bagian pemutar kaset. Sebelumnya, radio itu berada di bawah tumpukan komik. Tapi, sekarang semua tumpukan buku dan komik berserakan. Kamu dapat melihat radio itu dengan jelas. Kamu sempat berpikir, mungkin saja tumpukan bukunya jatuh karena hentakan suara dari radio tua itu.
Tapi, semua tampak tidak masuk akal. Pemutar kaset itu mulai mengeluarkan bunyi kertak lagi. Kamu meraih tombol untuk mematikan radio itu. Saat kamu menyentuhnya, kamu menyadari kalau radio itu dalam keadaan mati. Tapi kamu masih terdengar bunyi kertak dan mulai berasumsi kalau benda itu rusak. Kamu menggengam radio itu dengan kedua tangan dan mencoba menariknya.
Kamu merasakan perlawanan, melihat ke bagian belakang radio, dan tampak cukup banyak untaian rambut untuk menutupi kepala seseorang yang keluar menjuntai dari bagian belakangnya. Untaian rambut itu membelit di sekitar kabel listriknya. Kamu mencoba melihat sumber rambut itu. Sekali lagi, benda itu keluar dari salah satu lubang soket, dan benda itu sepertinya bisa tumbuh.
Terkejut, kamu menyetakkan radio itu sekeras mungkin. Kamu kembali merasa sensasi seperti sudah mencabutnya dari kepala seseorang. Saat menarik dengan begitu keras, kamu mendengar sebuah jeritan yang berasal dari lubang soket. Akhirnya, kamu pun memberi sebuah sentakan terakhir yang sangat kuat. Dengan semua perlawanan yang telah diberikan, kamu sampai tersungkur jatuh ke belakang.
Untaian rambut itu jatuh ke lantai dan darah segar segera mengucur keluar dari dalam lubang soket itu. Kamu lantas menjerit sebelum jatuh pingsan dalam ketakutan yang begitu hebat.
* * *
Lantai ruangan dipenuhi dengan darah. Untaian rambut pun berserakan dimana-mana. Kamu memberanikan diri untuk membersihkan semuanya seorang diri dan segera berkemas untuk segera pergi dari tempat itu. Mungkin rasa penasaran tidak wajar membuat kamu berpaling ke dinding dan melihat lubang soket untuk terakhir kalinya sebelum pergi.
Seutas rambut menjulur keluar.. Seperti sedang mencoba meraba sekitarnya.
source: Okaruto.tumblr.com (dan ceritanya sudah di-edit menjadi sudut pandang orang ke-3 oleh ZhukeLaing dari wattpad. creepypasta jepang (horor) japan.